MAN-GETSU

Foto Istimewa AJP: Buku-buku karya Prof. Imam Robandi
ABUNAWASLINK.COM
Kemampuan Professor Imam Robandi dalam menginternalisasi nilai budaya Jepang dan Jawa yang arif bijaksana termanifestasi dalam buku “Man-Gestu”, yang artinya Bulan Purnama. Sesuai judulnya, karya Professor Imam Robandi ini mengungkap banyak nilai substansial untuk manusia yang membutuhkan kehidupan yang lebih berkemajuan menuju kesempurnaan insan, dimana otak, hati, dan iman bertumbuh-kembang secara seimbang. Buku Man-Gestu menyajikan alam sebagai sumber nilai yang sangat inspiratif.   Buku ini juga memiliki nilai edukasi yang luhur tentang mental juara dan pemenang. Oleh karena itu, sangat layak menjadi rujukan dan orientasi baru, terutama dalam dunia pendidikan.

Alam sebagai Sumber Inspirasi

Untuk mendapatkan ikan yang banyak, seorang nelayan harus berani berlayar jauh. Semakin besar resiko dan tantangan akan semakin besar peluang dan hasilnya, pengalaman bertambah, keterampilan semakin mantap. Demikian pula, seorang penulis harus berani melakukan pergerakan dalam rangka menemukan inspirasi yang akan dijadikan bahan tulisan. Semakin sering melakukan pergerakan akan semakin luas, peka, tajam, dan dalam sehingga karya yang dihasilkan menjadi semakin baik dan berbobot. Penulis buku Man-Getsu, Professor Imam Robandi dalam mempersembahkan karya terbaiknya telah berusaha memanfaatkan waktu di sela-sela kegiatan menuntut ilmu di Jepang. Tidak ada moment dalam setiap pergeraknnya yang tersia-siakan, dan terlewatkan. Menurutnya, ilmu dan bahan tulisan dapat diserap, bukan hanya di kampus, alam semesta pun dapat dijadikan objek untuk merenung dan mendesain variabel-variabel baru guna peningkatan sebuah performa di masa depan. Satu detik kita melihat, satu detik pula kita dapat merekam, dan satu detik pula “recharging”. Hasilnya, dibawa pulang untuk disesuaikan dan diaplikasikan sesuai kemampuan. Sesungguhnya, alam semesta merupakan media bagi siapun yang mencari inspirasi.

Belajar pada Sang Juara

Pada lini kehidupan yang berkaitan dengan pelayanan umum, orang-orang Jepang menampilkan semangat tanpa batas. Mereka bekerja tak mengenal lelah, dan tidak suka mencari alasan pembenaran diri. Mereka berpacu dan bersegera serta berusaha terdepan dalam segala kebaikan. Mereka melayani dengan tulus ikhlas, senang hati, dan sangat sopan. Budaya disiplin dan ramah tamah mewarnai setiap kegiatan pelayanan. Kebiasaan berterima kasih dan ungkapan harapan agar dapat berkunjung kembali menjadi penutup setiap sesi pelayanan. Pada lini kehidupan yang terkait dengan kompetisi beladiri, para juara memiliki karakter rendah hati. Penerapan menang tanpa mengalahkan, ditandai dengan sikap saling menghormat sebelum dan setelah pertandingan. Saling menepuk bahu, dan mengangkat tangan tinggi sebagai wujud sportivitas dan solidaritas. Mereka meninggalkan arena dengan dada tetap tegak, diiringi tepuk tangan bergemuruh dari penonton.

Menjadi Pemenang

Kekuatan, kecepatan, akurasi gerakan adalah syarat mutlak untuk menjadi pemenang. Selebihnya adalah disiplin dan serius dalam berlatih menjadi hal yang boleh terabaikan. Berani mengambil resiko dan mencoba sesuatu yang berbeda sesuai naluri menjadi faktor penentu kememangan. Karakter pemenang itu, telah menjadi kepribadian bangsa Jepang. Mereka meyakini bahwa kemenangan selalu diperoleh melalui usaha yang mengandung resiko. Kemenangan besar berbanding lurus dengan resiko tinggi, dan ini adalah pilihan pemimpi kesuksesan. Selain keberanian mengambil resiko, inisiatif memulai terobosan merupakan karakter pemenang di sisi yang lain. Munculnya biaya yang sangat mahal adalah resiko sebuah pilihan yang dihadapi. Masyarakat Jepang, sangat menjunjung tinngi harkat dan martabat bangsa melalui karya-karya spektakulernya. Kereta api super cepat “shinkansen”pada tahun 1964 adalah bukti keterdepanan dan keberanian mengambil resiko tinggi dan biaya mahal.

Rujukan untuk Pemangku Kepentingan Pendidikan

Siapu pun yang menginginkan perubahan, pertumbuhan, dan pencapaian prestasi gemilang, maka buku ‘Man-Getsu’ merupakan rujukan utama. Perubahan dapat dimulai dengan melakukan “recharging” diri dan kemudian dikembangkan secara berjamaah. Dapat pula dilakukan dengan berliterasi dan membangun komunikasi intens. Tidak cukup sampai di situ, study banding merupakan alternatif yang sangat besar manfaatnya. Kebermanfaatan yang diharapkan, hendaknya terkomunikasikan secara baik pada seluruh pihak yang berkepentingan. Pelibatan secara meluas dan mendalam, dapat dipastikan memberi efek luar biasa bagi pertumbuhan komitmen berkemajuan. Terciptanya komitmen dapat menumbuhkan semangat berbagi informasi, dan kebersamaan untuk tumbuh besar secara bersama-sama. Kebersamaan dapat mendorong keberanian untuk memulai suatu terobosan. Dengan demikian, akan terjadi pergerakan bersama, dan berkompetisi sesuai keunikan dan keunggulan. Pada kesempatan yang sama, terbuka dan terjalin peluang kerjasama untuk saling memajukan, menguatkan, dan menumbuhkan. Perubahan berkelanjutan membutuhkan semangat beradaptasi yang tinggi, dan keberanian melangkah terlebih dahulu.

Reorientasi Tujuan Pendidikan

Mereka yang terlebih dahulu bergerak di dunia pendidikan, atau baru memulai dan merencanan perubahan, hendaklah membaca buku ‘Man-Getsu”. Buku ini menuntun untuk menemukan rute perjalanan sampai pada tujuan dan cita-cita. Pencerahannya sangat bijaksana, dan menyentuh nurani, membakar semangat, dan menyadarkan untuk merepososi gerakan agar tujuan tercapai secara efektif. Ajakan berpikir secara ‘divergen’ dan meninggalkan berpikir secara “konvergen” terungkap dalam buku “Man-Getsu”. Semangat berliterasi menjadi seruan yang tidak dapat ditunda lagi, sebab arus perubahan kian dahsyat. Tujuan pendidikan sesuai cita-cita bangsa dan agama, terurai dengan sangat jelas. Output pendidikan diarahkan untuk mewujudkan generasi yang shaleh dengan indikator bertaqwa, berketerampilan, dan berkejujuran.  Lembaga pendidikan yang bertumbuh sesuai harapan dan cita-cita menjadi pilihan utama dan diserbu, walau harus berbiaya tinggi. Lembaga pendidikan yang memberi garansi “lulus 100%” bukan jaminan untuk dijadikan pilihan utama. Kini, lembaga pendidikan yang menawarkan kreativitas dan nilai adalah sangat diminati dan menjadi pilihan utama.

Imam Robandi: Sang Inspirator

Kegigihan dan kepiawaian mengatur ritme pergerakan adalah dua hal yang melekat pada diri Professor Imam Robandi. Perilaku dan aktivitasnya merupakan manifestasi buku “Man-Getsu”. Keistiqomahannya dalam menabur semangat dan menebar manfaat telah banyak menuai hasil gemilang. Semangat tanpa batas selalu mengguyurkan karya dengan multi talentanya. Kemampuan dirinya untuk mengaprsesiasi setiap karya mengalir dengan sangat “dermawan”. Cara memuliakan para santri binaannya di hadapan orang-orang mulia dan terhormat adalah sangat transenden. Siapa pun yang tersentuh oleh pemuliaanya, akan menjadi motivasi berkarya. Ide-idenya mengalir dengan sangat deras, dan sangat variatif. Ramuan dan penyajiannya, mulai dari kecintaan pada alam, tetumbuhan, bebuahan, tata boga, seni dan musik, serta lainnya menjadikan diri Professor Imam Robandi memiliki “beda potensial”. Siapa pun yang mencari inspirasi untuk melakukan “reposisi diri’ dan ingin memiliki “diferensiasi” maka Professor Imam Robandi adalah rujukan terbaik.

Jayapura, 12 Juni 2024

5 thoughts on “MAN-GETSU

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?