Pemberian Allah yang Tertunda, Janganlah Melemahkan Semangatmu untuk Meminta

Ibnu Atha’illah al-Iskandari berpesan bahwa “Penundaan karunia Allah kepadamu, setelah engkau mengulang-ulang doa, janganlah membuatmu berputus asa. Dia menjamin menjamin pengabulan doa sesuai pilihan-Nya, bukan sesuai pilihanmu; pada waktu yang diinginkan-Nya, bukan pada waktu yag engkau inginkan”

Abunawaslink.com Imam Sibawaih El-Hasany dalam ulasannya bahwa Allahlah yang paling menahu keadaan dan keinginan kita. Bahkan, di saat kita sendiri bingung dengan keadaan yang meliputi dan keinginan yang mengganggu kita. Hanya saja, kita yang kerap  tidak sabar pada ketentuan-Nya. Atau, karena kita yang abai terhadap setiap tanda pengabulan-Nya. Ada ketidak-istiqomahan  dalam berdoa, tetapi kita menuntut tunai selalu. Doa yang berulang-ulang, tak berarti pengabulan yang berturut-turutnya. Yang pasti, Allah mengetahui kebutuhan kita, maka berserahlah.

Terhadap hikmah di atas, Syekh Abdullah asy-Syarqowi al-Khalwati menegaskan bahwa Allah akan mengabulkan semua doa (QS: 40; 60). Menurutnya, doa yang pengabulannya ditunda, mungkin itu lebih baik bagi murid daripada doa yang pengabulannya disegerakan. Oleh karena, boleh jadi penundaan itu dimaksudkan agar si murid semakin bersungguh-sungguh  dalam beribadah dan merasa semakin takut kepada Allah. Dalam situasi ini, biasanya setan akan datang dan membisikinya,”Jika benar tekadmu kuat, Allah pasti telah mengabulkan doamu, menghilangkan sifat-sifat kemanusiaanmu yang buruk, dan mewujudkan segala keinginanmu. ”Sehingga si murid tidak sadar bahwa ditundanya pengabulan doa itu adalah lebih baik baginya. Boleh jadi pula, ditundanya pengabulan doa disebabkan oleh sifat buruk si murid yang terlalu banyak dan tidak dapat dihilangkan kecuali dalam waktu yang lama.

Orang-orang arif mengumpamakan alam ini dengan tanah yang ditumbuhi tumbuhan berduri. Terkadang berduri besar-besar dan banyak sehingga sulit dilalui dan dapat melukai. Terkadang durinya kecil-kecil, sedikit, dan mudah dihilangkan. Demikian pula sifat-sifat jiwa, ada yang sangat buruk dan banyak pula sehingga untuk menghilangkannya membutuhkan waktu yang lama dan proses panjang. Ada juga sifat-sifat yang tidak terlalu buruk dan jumlahnya sedikit pula sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama, dan dapat disegerakan.

Astaghfirullah wa atuubu ilaih…!

Jayapura, 6 Juli 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?