Ibnu Atha’illah al-Iskandari, berkata, “Tekad dan semangat takkan mampu menembus dinding takdir”
Abunawaslink.com – Imam Sibawaih El-Hasany dalam ulasannya bahwa pertemuan antara kehendak seseorang dan kehendak Allah bagaikan angin yang membatasi busur panah dengan sasaran. Meski telah diperhitungkan dengan sangat akurat, masih saja dapat terbelokkan ke arah yang lain. Pemanah hanyalah memfokuskan perhatian pada sasaran, mempersiapkan segala kemungkinan untuk berhasil membidik tepat sasaran. Selanjutnya, biarkanlah ketentuan-Nya yang bermain (QS:39;38).
Agar memudahkan dalam memahami kata hikmah di atas, Syekh Abdullah asy-Syarqowi al-Khalwati memberi arti tentang tekad atau semangat yang diartikan sebagai kekuatan jiwa yang dapat memengaruhi segala sesuatu. Tekad atau semangat tak berpengaruh apa-apa, kecuali dengan takdir dan ketentuan Allah.
Dengan hikmah di atas, Ibnu Atha’illah seakan ingin mengatakan bahwa keinginan tidak akan ada gunanya bila berbeda dengan keinginan Allah. Jika tekad dan semangat saja tidak akan membuahkan hasil apa-apa, kecuali dengan takdir dan izin-Nya, apalagi tekad dan semangat yang lemah. Hikmah di atas dimaksudkan untuk mendinginkan api ketamakan yang menyala-nyala di dalam hati yang selalu yakin bahwa segala sesuatu itu bergantung pada usaha.
Demikian Syekh Abdullah asy-Syarqowi al-Khalwati memungkas penjelasannya.
Astaghfirullah…!
Jayapura, 5 Juli 2024