
Suasana jelang upacara memperingati Hari Santri 2023 di Lapangan Sepak Bola Ponpes Hidayatullah Holtekam Muara Tami
Jayapura, 23 Oktober 2023 – by abunawaslink.com
Suasana lapangan bola pondok pesantren Hidayatullah, tampak ramai penuh suka cita. Ratusan kendaraan roda berjajar rapi di sisi pagar dan pekarangan. Puluhan kendaraan roda empat berbaris di sisi jalan utama. Gelora semangat nan sumringah terpancar dari wajah-wajah tetamu dan tuan rumah. Saling menyapa dan berjabat tangan membalut perjumpaan antara sesama. Gamis putih mempercantik kaum Hawa, dan kain sarung menambah kharisma kaum Adam. Satu dengan lainnya melebur dalam nuangsa kesantrian dan ketawadluan berbingkai taqwa kepada Rabb semesta. Pepohonan rindang, menjulang tinggi, dan hijau sekitaran lapangan sepak bola menjadi penyejuk di saat matahari sangat menyengat kulit.
Sementara itu, di lapangan tampak persiapan upacarayang sangat meriah. Suara drumband membahana dan menyebar ke seluruh penjuru, bahkan mungkin sampai ke langit ketujuh. Latihan pemantapan dari seluruh komponen penanggulang jawab acara, adalah tampak seru dan sangat serius. Tidak tanggung-tanggung, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Jayapura, Dr. H. Abdul Hafid Jusuf, S.Ag., MM turut aktif dan proaktif dalam memberi pengarahan demi suksesnya upacara. Para peserta yang terdiri dari 32 madrasah, 4 raudhatul athfal, dan 7 pondok pesantren yang ada di kota Jayapura mengikuti aba-aba dengan penuh hikmat. Mereka bergerak dengan apik hingga membentuk barisan lurus dann harmonis. Suasana penuh hikmat itu, terjaga dengan sangat baik hingga tiba rombongan penjabat walikota Jayapura yang didahului oleh patroli dan pengawal (patwal) kepolisian.
Barisan peserta upacara, tampak semakin rapi, lurus, dan apik. Para tetamu yang berduduk di bawah tenda, tampak sangat hormat dan penuh kesantunan menyambut kehadiran pejabat walikota Jayapura beserta rombongan. Sunyi tak bersuara, kecuali aba-aba dari Master of Ceremony (MC) yang mengarahkan persiapan upacara. Semua mata tertuju pada sosok penjabat walikota Jayapura, yang nantinya menjadi inspektur upacara. Terasa kewibawaan dan kharisma mengawali pelaksanaan upacara, apalagi ketika penjabat walikota Jayapura berjalan menuju panggung kehormatan, dan acara inti pun dimulai, serta disusul dengan pengibaran bendera merah putih, yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Dalam amanatnya, Dr. Frans Pekey, M.Si selaku inspektur upacara memberikan apresiasi tertinggi terhadap pelaksanaan upacara peringatan Hari Santri tahun 2023 yang diselenggarakan di Muara Tami perbatasan Indonesia – Papua New Guinea (PNG), tepatnya di lapangan sepakbola pondok pesantren Hidayatullah Holtekamp. Frans Pekey merefleksi penetapan tanggal 22 Oktober 2023 sebagai Hari Santri, adalah merujuk pada tercetusnya resolusi jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Lebih lanjut, Frans Pekey menyatakan bahwa Hari Santri adalah sangat istimewa, dan peran santri adalah sangat penting dalam membangun negeri. Beliau mengajak untuk merenungkan peran santri sebagai pilar keagamaan dan keilmuan, di mana dapat menjadi motor penggerak kemajuan bangsa. Sebagai santri, tidak hanya berkewajiban memahami ajaran agama dengan baik, tetapi juga bertanggung jawab untuk mewujudkan nilai-nilai agama sebagai landasan bertindak dan berperilaku.Santri adalah tonggak utama dalam berjuang untuk mencerdaskan bangsa dan memajukan negara. Selain itu, santri adalah prajurit cinta ilmu, yang setiap hari berjuang keras demi negara menjadi lebih baik. Santri juga merupakan agen perubahan yang membawa cahaya terang dalam kegelapan, menumbuhkan harapan dalam keputus-asaan, dan membawa cinta kasih dalam hati. Santri adalah penjaga terdepan dalam pertempuran melawan kebodohan dan keterbelakangan.
Setelah menyampaikan tema Hari Santri tahun 2023 adalah “Jihad Santri Jayalah Negeri” kemudian Penjabat Walikota itu mengingatkan bahwa di jaman yang penuh tantangan dan serba kompleks, jihad tidak lagi pada pertempuran fisik melainkan pada perjuangan intelektual, di mana buku sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan. Oleh karena itu, santri harus berjihad memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya pengetahuan, Selanjutnya, santri diharapkan belajar untuk memahami, menghargai, dan menjaga keberagaman. Santri harus memahami dengan kesadaran penuh bahwa negara kita adalah rumah bersama untuk semua, dan kita mesti bersama-sama membangun dengan cinta dan kepedulian. Demikian tandasnya.
Pada akhir amanatnya, Frans Pekey dengan gaya repetisinya mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk memberikan dukungan terbaik pada santri dalam membangun negeri. Mereka merupakan pilar utama pembangunan, dan penjaga perdamaian, serta merupakan mitra dalam mewujudkan negeri yang lebih baik. Peran dan harapan itu, maka santri senantasa berjuang keras dan cerdas untuk meningkatkan kualitas diri, dan tetap rendah hati dengan selalu mengingat nasihat orang tua, ustadz, dan kiai atas jasa-jasanya dalam mendidik dan mentransfer ilmu, pengetahuan, dan teknologi. Jangan pernah melupakan mereka, jika santri mengharapkan keberkahan. Sebelum turun meninggalkan panggung kehormatan, Dr. Frans Pekey, M.Si selaku inspektur upacara mengajak seluruh peserta upacara untuk mengepalkan tangan seraya mengucapkan secara lantang dan penuh semangat, “Hari Santri tahun 2023 – Bardaya Menjaga Martabat Kemanusiaan!” Kemuidan, tak lupa juga menjadi motto kota Jayapura “Hen TecahiYo Onomi Tmar Ni Hanased, yang artinya Satu Hati Membangun Kota untuk Kemuliaan Tuhan!” sebagai penutup amanatnya.
Setelah turun dari panggung kehormatan, Dr. Frans Pekey, M.Si selaku inspektur upacara mendatangi, menyalami komandn upacara, dan mengajak foto bersama sebagai kenangan. Selanjutnya, beliau beristirahat di bawah tenda untuk meyaksikan berbagai atraksi yang ditampilkan oleh para santri dari berbagai pondok pesantren. Penampilan mereka sungguh memukau dan mengagumkan sehingga penonton tak segera meninggalkan arena upacara. Penampilan pertama datang dari santri pondok pesantren modern Al-Muttaqien dengan Seni Hadronya, disusul oleh santri pondok pesantren Yaa Bunayya dengan Tari Ratu Jarohnya, santri pondok pesantren Al-Manshuriyah dengan Seni Pencat Silatnya, santri pondok pesantren Darul Ma’arif Numbay dengan Tarian Papuanya, santri pondok pesantren Darul Quran Wad Da’wah dengan Seni Bela Diri Karatenya, siswa MA Persiapan Negeri Koya Barat dengan Drumbandnya, santri pondok pesantren Darud Da’wah wal Irsyad dengan parade DDI-nya, dan santri pondok pesantren Hidayatullah dengan Kepanduannya sebagai penutup rangkaian upacara.
“Selamat Hari Santri Tahun 2023”

Pengibaran Bendera Merah Putih pada Hari Santri di Lapangan Sepak Bola Hidayatullah Holtekamp Muara Tami Jayapura