Manfaat Penerapan Metode Kerja Kelompok dalam Pembelajaran

JAYAPURA abunawaslink.com – Interaksi keruangan dalam kehidupan di negara-negara Asean adalah materi pelajaran perdana kelas 8 semester ganjil 2023/2024. Sangat diharapkan agar setelah pembelajaran dapat diselesaikan, maka peserta didik mampu menjelaskan negara-negara ASEAN, menjelaskan interaksi antara negara-negara ASEAN, dan dapat mengidentifikasi perubahan dan interaksi keruangan terhadap kehidupan di negara-negara ASEAN. Untuk mencapai tujuan dimaksudkan itu, maka peserta didik dibagi menjadi 10 (sepuluh) kelompok kerja, sesuai dengan banyaknya jumlah negara ASEAN. Setiap kelompok memaparkan 4 (empat) hal, yang meliputi identitas negara, letak, batas-batas negara, dan iklim.

Pertanyaan klasikal tentang ke-mengapa-an negara-negara ASEAN, perlu mengadakan kerjasama, ternyata dapat dijawab oleh seorang peserta didik, dan itu sangat membantu dalam rangka men-dinamisasi pembelajaran, “Karena setiap negara memiliki potensi yang berbeda!” Jawabnya. Pertanyaan kedua, yang agak alot dalam mengemukakan jawaban adalah apa tujuan interaksi tersebut. Namun, setelah dipancing dan dibimbing, maka kemudian mereka dapat mengemukakan jawaban sederhana dan cukup dapat dimengerti bahwa tujuan interaksi antara negara adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain itu, target keuntungan, memperluas jaringan pemasaran, dan juga mengeratkan interaksi antara negara.

Kegiatan selanjutnya, adalah membagi kelompok sesuai dengan negara yang akan didiskusikan. Dalam proses ini, kesigapan mereka menerima dan melaksanakan instruksi adalah bagian penting dalam penilaian. Setiap kelompok bekerja, dan dimonitor dalam rangka dinamisasi dan penilaian kinerja. Mereka bekerja dengan gaya yang berbeda, tetapi hasilnya tampak maksimal. Walaupun teknis penulisan tugas, adalah sangat perlu pendampingan untuk hasil terbaik dari mereka.

Presentasi hasil kerja kelompok merupakan kegiatan berikutnya. Mereka ber presentasi dengan baik, walaupun masih perlu pendampingan ekstra, terutama dalam hal artikulasi, ekspresi, dan intonasi. Hal ini dilakukan agar mereka dapat berpresentasi layaknya seorang pembawa acara atau pembaca berita atau master of ceremony. Suasana gugup, tak terhindarkan. Saling menertawai, tak terlewatkan. Mereka dapat menikmati prosesnya. Keterampilan itulah yang kelak menjadi “praktek terbaik ‘ bagi mereka.

Suatu hal yang menggembirakan adalah keberanian mereka bertanya mengenai ketiadaan jawaban tentang soal yang ditugaskan. Mereka menanya, pak guru yang memutar otak, dan mengunduh materi yang tidak terbaca. Beberapa jawaban membutuhkan penjelasan dan penalaran agar mereka dapat memahami tugasnya. Lebih dari itu, penggunaan internet sebagai sumber bahan ajar adalah menjadi pilihan. Ikhtiar mencari jawaban lebih diutamakan daripada diberitahukan langsung pada mereka. Ilmu dan pengetahuan mereka menjadi luas, dan bervariasi.

Selain keberanian menanya, kepercayaan diri mereka menjadi semakin progresif, dan sikap bertanggung jawab atas tugasnya menjadi lebih bertumbuh. Selebihnya adalah proses yang membentuk perkembangan mereka, dan dalam hal ini, kesabaran membimbing adalah mutlak. Sebab, ketika mereka mempresentasikan tugas, secara umum mengalami kesulitan artikulasi, intonasi bacaan, ekspresi yang masih tampak kaku/tegang. Bahkan, ada yang mukanya pucat, bibirnya pasih, kertas di tangannya menjadi bergetar. Tetapi, hal yang menggembirakan adalah terdapat empat sampai enam peserta didik yang cukup potensial dan berbakat. Mereka tampak seperti pembaca berita di TV, atau seperti MC pembawa acara. Apresiasi positif membuat mereka tampak bangga, dan bertambah semangat. Apalagi, ketika mereka diminta untuk berpresentasi ulang, tampak mereka sangat antusias, dan progresif (Jayapura, 28 Juli 2023 M/ 10 Muharram 1445 H)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?